Saturday, February 26, 2011

Ikhlaskan senyummu!

Assalaamu “alaikum Wr. Wb.
Sahabat seiman, senyum sejati bukanlah saat menerima pemberian orang, tetapi senyum karena ridho atas anugerah yang Allah berikan.. kepuasan hakiki bukanlah saat kita menerima, tetapi kepuasan setelah kita memberi kebaikan.., waktu terus berjalan, pagi kan segera hilang, persiapkan segala potensi untuk tersenyum puas menjalani hari..!
Sahabat seiman, sejatinya senyuman diberikan dari hati, meskipun sulit menarik bibir saat hati sedang galau, tetapi setidaknya kita telah memberikan kebaikan kepada orang lain.,bahkan sesungguhnya ia bagian dari persaudaraan yang kita wujudkan..
Sahabat seiman, tetapi berhati-hatilah terhadap senyum yang menjadi senjata, ialah senyum yang ditujukan untuk memperdaya, tetapi sebenarnya bukan orang lain saja yang terluka, namun diri sendiri lebih parah menderita, sebab saat itu dosa akan memperdayanya.. senyum begitu indah bukan untuk melahirkan dosa, akantetapi untuk manambah pahala...
Sahabat seiman, ada senyum yang menzhalimi orang lain, ialah senyum dusta yang menutupi keburukan, bahkan sering ditambah dengan kata-kata. janganlah melukai saudara dengan senyum di hadapan lalu mencabik dagingnya bak bangkai tak berdaya dengan makar ataupun ghibah, inilah Senyum yang dahulu pernah diberikan oleh orang-orang munafik untuk mengelabui lawan.. semoga kita dapat lebih ikhlas dalam bersenyum, marilah Sahabat kita melangkah meraih kebaikan! (SaiBah)
Allah Swt mengingatkan bahaya senyum munafik, artinya:
“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata:" kamipun Telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang Telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; Tidakkah kamu mengerti?" (Q.S. Al Baqoroh: 76)

Biasa Diisi Air, Keluarpun Pasti Air

Assalamualaikum ?

Saudaraku, jika sebuah gelas setiap hari diisi setetes air lalu gelas itu
jatuh dan pecah, maka gelas pecah itu akan menumpahkan air.

Begitupun hati, jika setiap hari diisi dengan banyak membicarakan dunia
dan kebesaran makhluk, maka Jika kita wafat yang akan tumpah dari hati
melalui lisan kita adalah kebesaran dunia. Sebaliknya jika diisi dengan
amal akhirat dan kebesaran Alloh, maka saat kita wafat, yang akan tumpah
dari hati melalui lisan kita adalah kebesaran Alloh.

Nabi Bersabda: ..Barangsiapa yang diakhir hayatnya mampu mengucapkan Laa
ilaaha illallah, dijamin masuk surga.. (HR. Bukhori Muslim)

Untuk itu, mari perbanyak dzikirulloh, agar saat kita sekarat kita mampu
berdzikirulloh. Semoga Kita termasuk hamba Alloh yang beruntung. Amien

Wassalamualaikum !